TAWANGSARI –
Sebagai wujud syukur atas datangnya musim panen padi, jum’at 7 Maret 2014 warga
Desa Tawangsari mengadakan
wiwit pari.
Wiwit pari ini merupakan tradisi masyarakat jawa dalam menyambut panen
padi. Sigit Susetya, Kepala Desa Tawangsari menyampaikan dalam sambutannya
bahwa tradisi wiwit pari ini sebagai wujud rasa syukur warga Desa Tawangsari
dan juga harapan agar di kemudian hari semakin melimpah dan berkah hasil
pertanian di Desa Tawangsari. Meskipun baru menjabat kurang lebih tiga bulan,
namun beliau begitu antusias untuk memajukan Desa Tawangsari baik dalam tradisi
budaya maupun potensi ekonomi warganya.
Ritual wiwit pari ini dihadiri oleh perwakilan dari KP4A,
Dikpora, Pemerintah Kecamatan Pengasih, Kepala Dinas Pertanian, dan juga seluruh
Kepala Dusun di Desa Tawangsari. Sebagai bentuk apresiasi warga, banyak warga
Tawangsari yang menyaksikan ritual wiwit pari yang diadakan di bulak sawah
Tegal Perang. Acara wiwit pari atau disebut juga wiwit agung ini dimulai pada
pukul 14:30. Acara dimulai dengan pembukaan, sambutan, ritual agung, doa, dan
penutup. Dalam ritual agung wiwit pari, Kepala Dinas Pertanian bersama dengan
Kepala Desa Tawangsari memotong tumpeng dan memetik beberapa tangkai padi. Seusai
ritual agung, diadakan doa bersama dengan dipimpin oleh Bapak Saliman.
Selain sebagai bentuk rasa syukur dan pelestarian tradisi,
adanya ritual agung wiwit pari ini juga dimanfaatkan oleh TBM Pustaka Winasis
sebagai sarana belajar budaya dan jurnalistik. Beberapa anak PW (Pustaka
Winasis) tampak antusias menyaksikan ritual tersebut dan menulis ubarampe yang
ada di dalam upacara wiwit pari tersebut. [rpm]