Taman Bacaan Masyarakat Desa Tawangsari Pengasih Kulonprogo

menu

14 August 2014

PW Turut Serta Program Pengentasan Buta Aksara Jateng-DIY 2014

Selasa (12/08), lima pengurus Taman Bacaan Masyarakat Pustaka Winasis (Rinda, Sugeng, Nita, Novi, dan Wisnu) menghadiri acara Pencanangan Pengentasan Buta Aksara di Balai Desa Gulurejo Kecamatan Lendah Kulonprogo. Acara yang diadakan oleh pemerintah daerah bekerjasama dengan dinas pendidikan dan kodam itu merupakan acara akbar yang digelar serentak se-DIY-Jateng di masing-masing kabupatennya. Pencanangan Pengentasan Buta Aksara di dimaksudkan untuk meresmikan program pengentasan buta aksara khususnya di kabupaten Kulonprogo yang selama ini berada di bawah program PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Sesuai dengan data terakhir tahun 2014 di Kulonprogo ini terdapat masyarakat yang buta aksara sebanyak hampir 7000 orang, sedangkan pengelola PKBM aktif hanya 30 orang saja. Untuk itu, dengan adanya pencanangan ini diharapkan bisa mengajak masyarakat Kulonprogo untuk saling bahu membahu mendukung program pengentasan buta aksara, dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.


Dalam acara yang bertema “Melalui Program Pengentasan Buta Aksara Tahun 2014 Kerjasama Kodam IV/Diponegoro dengan Pemerintah Daerah Guna Mendukung Percepatan Peningkatan Kwalitas Sumber Daya Manusia di Wilayah Jawa Tengah dan DIY”, Bapak Hasto Wardhoyo mengungkapkan bahwa kemampuan masyarakat yang baik dalam keaksaraan bisa mengatasi penyimpangan-penyimpangan paham. Hal yang sama juga disampaikan oleh wakil dari Kodam IV/Diponegoro dalam sambutannya. Di tengah acara yang dihadiri kurang lebih 150 tamu undangan dari berbagai instansi itu dilakukan pemberian penghargaan dan bantuan kepada PKBM berprestasi dan berberapa pemenang lomba dalam jamboree PTK-PNF (Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal) tingkat propinsi yang dilakukan beberapa bulan yang lalu. Salah satu pengelola TBM Pustaka Winasis, Rinda Putri Meilantika, juga ikut menerima throphy penghargaan dan uang pembinaan sebesar 3.500.000 rupiyah. Rinda berhasil menyabet juara II di Jambore PTK-PNF bidang Lomba Karya Nyata Pengelola TBM Berbasis IT tingkat propinsi Yogyakarta. [tbm.pw]
Bapak Bupati Kulonprogo Menyerahkan Trophy Kepada Rinda (Ketua III TBM PW)

07 March 2014

Menyambut Panen dengan Wiwit Pari

      TAWANGSARI – Sebagai wujud syukur atas datangnya musim panen padi, jum’at 7 Maret 2014 warga Desa Tawangsari mengadakan wiwit pari. Wiwit pari ini merupakan tradisi masyarakat jawa dalam menyambut panen padi. Sigit Susetya, Kepala Desa Tawangsari menyampaikan dalam sambutannya bahwa tradisi wiwit pari ini sebagai wujud rasa syukur warga Desa Tawangsari dan juga harapan agar di kemudian hari semakin melimpah dan berkah hasil pertanian di Desa Tawangsari. Meskipun baru menjabat kurang lebih tiga bulan, namun beliau begitu antusias untuk memajukan Desa Tawangsari baik dalam tradisi budaya maupun potensi ekonomi warganya. 

      Ritual wiwit pari ini dihadiri oleh perwakilan dari KP4A, Dikpora, Pemerintah Kecamatan Pengasih, Kepala Dinas Pertanian, dan juga seluruh Kepala Dusun di Desa Tawangsari. Sebagai bentuk apresiasi warga, banyak warga Tawangsari yang menyaksikan ritual wiwit pari yang diadakan di bulak sawah Tegal Perang. Acara wiwit pari atau disebut juga wiwit agung ini dimulai pada pukul 14:30. Acara dimulai dengan pembukaan, sambutan, ritual agung, doa, dan penutup. Dalam ritual agung wiwit pari, Kepala Dinas Pertanian bersama dengan Kepala Desa Tawangsari memotong tumpeng dan memetik beberapa tangkai padi. Seusai ritual agung, diadakan doa bersama dengan dipimpin oleh Bapak Saliman. 

     Selain sebagai bentuk rasa syukur dan pelestarian tradisi, adanya ritual agung wiwit pari ini juga dimanfaatkan oleh TBM Pustaka Winasis sebagai sarana belajar budaya dan jurnalistik. Beberapa anak PW (Pustaka Winasis) tampak antusias menyaksikan ritual tersebut dan menulis ubarampe yang ada di dalam upacara wiwit pari tersebut. [rpm]

01 January 2014

Tasyakuran : Back to Tradition

       PW - Malam pergantian tahun sudah biasa diperingati dengan pesta kecil-kecilan di kalangan , terutama di kalangan remaja. Penyambutan tahun baru di PW sedikit berbeda dengan perayaan tahun baru di kalangan remaja pada umumnya. Sudah menjadi kebiasaan remaja di Desa Tawangsari menyambut malam pergantian tahun dengan "bakar ayam". Sejak ba'da maghrib tadi sudah ada beberapa pengurus di PW yang menyiapkan arang. Sementara beberapa pengurus lainnya menyiapkan ayam potong yang akan dijadikan santapan makan malam nanti. Hingga tiba waktu isya' mereka meninggalkan PW dan sholat berjamaah di masjid Jami' yang letaknya sekitar seratus meter di selatan kompleks Kantor Kepala Desa Tawangsari. Baru kemudian seusai isya', mereka memulai pesta kecil-kecilan.

      Malam ini ada 12 pemuda yang menyambut malam tahun baru di PW. Rinda, ketua II, dalam obrolan singkatnya sebelum menghidangkan hasil bebakaran menyampaikan sepatah kata. Rinda menyampaikan bahwa malam ini sebenarnya bukan hanya untuk menyambut malam pergantian tahun, tetapi juga sebagai wujud syukur atas berdirinya PW (yang baru saja diresmikan empat hari yang lalu). Selain itu, Rinda juga mengungkapkan bahwa seluruh persiapan ini disokong oleh salah satu pengurus sebagai tanda syukur atas bertambahnya usia. 

       Ada suatu hal yang membedakan malam ini di PW dengan di tempat lain, dari keduabelas pemuda yang ada di PW malam ini sebagian besar asyik membuat pertandingan seru. Pertandingan itu antara lain : Dakon, Dham-dhaman, Ular Tangga, Catur, dan Tiga Jadi. Gelak tawa memenuhi ruang PW. Mereka mengingat kembali permainan tradisional yang dulu sangat mereka sukai ketika kecil. Hingga waktu pun terus berjalan, pesta kecil-kecilan ini berakhir pada pukul 01:15 tanggal 1 Januari 2014. Dengan adanya acara ini diharapkan tidak hanya sebagai wujud syukur tetapi juga sarana untuk mengingat kembali apa yang nyaris tertinggal, tradisi.


  Ular Tangga


Catur

Tiga Jadi

 Dham-dhaman



Dhakon