Taman Bacaan Masyarakat Desa Tawangsari Pengasih Kulonprogo

menu

01 January 2014

Tasyakuran : Back to Tradition

       PW - Malam pergantian tahun sudah biasa diperingati dengan pesta kecil-kecilan di kalangan , terutama di kalangan remaja. Penyambutan tahun baru di PW sedikit berbeda dengan perayaan tahun baru di kalangan remaja pada umumnya. Sudah menjadi kebiasaan remaja di Desa Tawangsari menyambut malam pergantian tahun dengan "bakar ayam". Sejak ba'da maghrib tadi sudah ada beberapa pengurus di PW yang menyiapkan arang. Sementara beberapa pengurus lainnya menyiapkan ayam potong yang akan dijadikan santapan makan malam nanti. Hingga tiba waktu isya' mereka meninggalkan PW dan sholat berjamaah di masjid Jami' yang letaknya sekitar seratus meter di selatan kompleks Kantor Kepala Desa Tawangsari. Baru kemudian seusai isya', mereka memulai pesta kecil-kecilan.

      Malam ini ada 12 pemuda yang menyambut malam tahun baru di PW. Rinda, ketua II, dalam obrolan singkatnya sebelum menghidangkan hasil bebakaran menyampaikan sepatah kata. Rinda menyampaikan bahwa malam ini sebenarnya bukan hanya untuk menyambut malam pergantian tahun, tetapi juga sebagai wujud syukur atas berdirinya PW (yang baru saja diresmikan empat hari yang lalu). Selain itu, Rinda juga mengungkapkan bahwa seluruh persiapan ini disokong oleh salah satu pengurus sebagai tanda syukur atas bertambahnya usia. 

       Ada suatu hal yang membedakan malam ini di PW dengan di tempat lain, dari keduabelas pemuda yang ada di PW malam ini sebagian besar asyik membuat pertandingan seru. Pertandingan itu antara lain : Dakon, Dham-dhaman, Ular Tangga, Catur, dan Tiga Jadi. Gelak tawa memenuhi ruang PW. Mereka mengingat kembali permainan tradisional yang dulu sangat mereka sukai ketika kecil. Hingga waktu pun terus berjalan, pesta kecil-kecilan ini berakhir pada pukul 01:15 tanggal 1 Januari 2014. Dengan adanya acara ini diharapkan tidak hanya sebagai wujud syukur tetapi juga sarana untuk mengingat kembali apa yang nyaris tertinggal, tradisi.


  Ular Tangga


Catur

Tiga Jadi

 Dham-dhaman



Dhakon