Taman Bacaan Masyarakat Desa Tawangsari Pengasih Kulonprogo

menu

28 November 2013

Meskipun Belum Bernama, TBM Desa Tawangsari Mengikuti Pelatihan

Pada tanggal 28 November 2013 perwakilan dari kami menghadiri undangan Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan Taman Bacaan Masyarakat. Pelatihan tersebut dilaksanakan di wisma Dharmais Sendangsari Pengasih sejak pukul 09.00 hingga pukul 14.30 WIB. TBM Desa Tawangsari diwakilkan oleh Rinda Putri Meilantika selaku Ketua II, dan Sugeng Triyanto selaku pengelola Bidang Administrasi. 

Pelatihan ini merupakan gabungan dari tiga pelatihan, meliputi implementasi kurikulum 2013 untuk kepala sekolah dasar se-Kecamatan Pengasih, pelatihan pengelolaan perpustakaan dan taman bacaan masyarakat, dan pelatihan pengembangan alat need assesment ABK bagi guru Sekolah Luar Biasa. Seluruh peserta dibagi menjadi tiga kelompok sesuai jenis pelatihan masing-masing. Kami, mewakili TBM Desa Tawangsari bergabung bersama kurang lebih 15 pengelola perpustakaan Sekolah Dasar dan 1 pengelola TBM di Desa Pengasih. 

Pelatihan ini dibersamai oleh pemateri dari jajaran dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Materi pertama disampaikan oleh Bapak Drs. Hiryanto, M.Si, dosen jurusan Pendidikan Luar Sekolah, yang menyampaikan tentang peningkatan minat baca melalui perpustakaan sekolah dan taman bacaan masyarakat. Dilanjutkan materi kedua disampaikan oleh Bapak Sutrisman, yang menyampaikan materi tentang pembinaan seluruh aspek guna mencipta minat baca di lingkungan sekolah dan masyarakat. Materi terakhir disampaikan oleh Ibu Meilina Bustari, M.Pd mengenai pengolahan koleksi perpustakaan, meliputi inventarisasi dan klasifikasi bahan pustaka. 

Acara diakhiri dengan penyampaian penugasan bagi seluruh peserta untuk merancang profil singkat dan program jangka pendek perpustakaan atau TBM. Rancangan tersebut kemudian diserahkan kepada tim pelatihan dari FIP UNY melalui UPTD Paud Dikdas Pengasih. 

26 November 2013

Langkah Kami Disorot oleh Media


Langkah kaki pertama kami ternyata di sorot oleh wartawan Bernas Jogja, Bapak YB Margantoro yang kemarin juga mengisi acara pelatihan kepenulisan untuk kami. Kegiatan studi lapangan yang kami lakukan pada tanggal 24 November 2013 itu dimuat di Metro News di harian Bernas Jogja, halam tujuh kolom pertama. Terimakasih kami haturkan untuk Mata Aksara dan Bapak YB Margantoro yang telah menyulut semangat kami. 

24 November 2013

Kepengurusan TBM Desa Tawangsari

Kepengurusan TBM Desa Tawangsari dibentuk pada tanggal 24 November 2013 di lereng merapi, Jl. Kaliurang KM 14. TBM yang belum memiliki nama ini akhirnya membentuk kepengurusan sebagai berikut :

Ketua I   : Titis Bayu Noto
Ketua II  : Rinda Putri Meilantika

Bidang Administrasi  :
1. Sugeng Triyanto
2. Novi Kurnia Lestari

Bidang Pelayanan :
1. Rudiyanto
2. Surahman
3. Wisnu Antono
4. Doni Diantoro

Bidang Pengembangan :
1. Nita Arfiyani
2. Yuli Wahyuningsih
3. Ana Satiti
4. Ady Nur Cahyono


Tidak ada satu pun dari kami yang berlatar belakang pendidikan kepustakaan, maka dari itu kami bersama-sama belajar mulai dari nol tentang bagaimana pengelolaan taman bacaan. 

Asah Pena dengan Mata Aksara






Menggoreskan tinta biru di lembaran milik sahabat kami, Mata Aksara.
"Meski jauh, aku ingin sorot matamu sampai pada lubuk hatiku, Mata Aksara"








Asyiknya menulis, sampai lupa sudah satu lembar full bolak-balik. Hihihii...

"Penaku mengalihkan duniamu"





Bertukar ide, itu seru lho...

"Karena kau adalah inspirasiku"





Berdua, lebih baik... Tapi bukan contek-contekan lho. Hehe

"Adanya kamu, menemaniku berkarya"




Kadang memang sendiri itu lebih indah, bebas explore... Hehe

"Bukan aku tak butuh sesiapapun, karena penaku justru menari hanya ketika sepi"




Ssssttt.....ada yang seriusss... Belum sampai paragraf inti, bo'...

"Andai saja hatimu adalah lembaran kertas, mungkin saja tak pernah habis kutulisi"





Yang saling bertukar "kawruh" pun asyik...

"Karyaku bukan apa - apa tanpa kau, kau, dan kau"




Ada lagi di sudut, yang asyik bercengkrama...

"Adanya dirimu, menjadikan karyaku lebih hidup"


Kesan pertama begitu menggoda, ketika sorot matamu sampai pada lubuk hatiku. Jika kau berkenan, aku ingin menjadi pasanganmu, menatap ke arah yang sama, membaca apa pun yang bisa kita baca. Duhai pemilik sorot nan indah, Mata Aksara.



Yups...! Sedikit coretan dari kami. ^_^

Langkah Kaki Pertama


Semua berawal dari “rasan-rasan” kami dengan para sesepuh PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) di desa kami tentang minat adik-adik sekolah dasar untuk mendapatkan les di luar sekolah namun terkendala jarak yang jauh. Sebelumnya, kami tergabung dalam forum PIKR, Pusat Informasi dan Konseling Remaja, mendapat “curhatan” dari jajaran perangkat desa bahwa pada tahun 2012 Tawangsari mendapat bantuan 1000 buku dari perpustakaan nasional, dan kesemuanya masih rapi dalam kardus. Berangkat dari itu, kami bermaksud membantu mengeluarkan 1000 buku itu dari kardus, memajangnya di rak, dan mengajak adik-adik untuk belajar bersama dengan buku-buku itu.

Bukanlah sebuah impian jika hanya direncanakan tanpa ada langkah awal. Begitupun kami yang bermimpi menyulap 1000 buku, empat rak, satu almari, dan sebuah ruangan, menjadi sebuah taman bacaan yang tidak hanya untuk membaca tetapi juga belajar dan berkreasi. Ruangan calon taman bacaan kami terletak persis di samping sebelah utara ruang PIK-R di kompleks Kantor Kelurahan Desa Tawangsari. Tidak ada sati pun diantara kami yang pernah menjamah dunia kepustakaan, maka dari itu kami mencari ilmu hingga lereng merapi.

Pada tanggal 24 November 2013 kami mengadakan kunjungan, lebih tepatnya disebut studi lapangan, di Taman Bacaan Masyarakat “Mata Aksara” yang ada di Jl.Kaliurang no.14 Sleman Yogyakarta. Di sana kami dikejutkan oleh kisah yang sangat inspiratif. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Aksara dulu dirintis dari perpustakaan keluarga yang kemudian dikembangkan menjadi taman bacaan masyarakat. TBM yang dirintis oleh Mbak Heni Wardatur Rohmah yang lebih akrab kami panggil “Mbak Heni” itu tidak hanya menyediakan buku-buku dan tempat yg  yanman untuk membaca, tetapi juga menjadi pusat kegiatan asah kreatifitas anak.

Sebelum penutupan acara, kami dibimbing oleh Bapak kami, Pak Rudiyanto, membentuk “embrio” kepengurusan TBM yang akan kami lahirkan di Desa Tawangsari. Kepengurusan sederhana itu terdiri dari : Ketua I, Ketua II, Bidang Administrasi, Bidang Pengembangan, dan Bidang Pelayanan. 


Ketua terpilih, Titis Bayu Noto, menerima 17 buku dari Mata Aksara


Kami mengucapkan terimakasih pada TBM Mata Aksara atas ilmu dan inspirasi yang begitu berharga, dan juga 17 buku sebagai tanda silaturahmi awal dari rintisan taman baca di Desa Tawangsari. 


Kami bersama Mbak Heni "Mata Aksara"